Kamis, 09 Februari 2012

Iwan Fals MANIA: 9 Rayuan Cinta Ala Iwan Fals

Iwan Fals MANIA: 9 Rayuan Cinta Ala Iwan Fals: Iwan Fals bukan hanya bisa membuat lagu kritik, tapi dia juga pakar dalam lagu bertema cinta. Namanya juga manusia yang diberi kelebihan...

Kamis, 18 Agustus 2011

inna ma al usri YUSRON

Inna Ma Al ‘Usri Yusron

Al usri, artinya kesulitan. kata ini didahului oleh alif lam yang mecirikan isim (kata benda) ma’rifat. isim ma’rifat ini adalah isim yang sudah jelas penunjuk…kannya. misal, al kitabu (buku), maka jelas bukunya yang mana. jadi, al usri disini menunjuk pada satu kesulitan yang jelas terdefinisi.
Yusron, artinya kemudahan. kata ini diakhiri oleh tanwin yang mencirikan isim nakirah. isim nakirah ini adalah isim umum. ia menunjuk kepada sesuatu yang tidak ditentukan. misal, kitabun (buku), maka bisa buku mana saja (setiap kertas yang bertuliskan sesuatu/ilmu). jadi, yusron disini menunjuk pada setiap kemudahan. artinya, ada banyak kemudahannya.
Untuk setiap kesulitan, ada banyak kemudahan yang menyertainya.
Itu janji Allah. Dan siapa yang lebih menepati janji selain Allah?
Allah memang tidak menjanjikan kehidupan ini akan mudah, tapi Allah berjanji untuk selalu ada saat kehidupan mudah dan tidak mudah.
Rabb kita merasa heran terhadap keputusasaan hamba-hamba-Nya. Padahal telah dekat perubahan dari kesulitan kepada kemudahan oleh-Nya. Dia melihat kepadamu yang dalam kesempitan dan berputus asa. Dia pun tertawa, Dia mengetahui bahwa pertolongan-Nya untukmu adalah dekat.
HR. Ahmad -Kitab Tauhid, Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdulllah Al Fauzan
Jadi, apa yang masih kau khawatirkan dari urusan dunia?

Rabu, 04 Mei 2011

Syair Gus Dur

Ngawiti ingsun nglaras syingiran
Kelawan muji maring pengeran
Kang paring rohmat lan kanikmatan
Rino wengine tanpo pitungan
Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syariat bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro
Akeh kang apal Quran Hadise
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale
Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepahese gebyareng dunyo
Iri lan meri sugieh tonggo
Mulo atine peteng lan nisto
Ayuh sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sa’pranatane
nggo ngandelake iman tauhide
Baguse sangu mulyo matine
Kang aran sholeh bagus atine
Kerono mapan sari ngelmune
Laku torikot lan ma’rifate
Ugo hakikot manjing rasane
Al Quran Qodim wahyu minulyo
Tanpo tinulis iso diwoco
Iku wejangan gusu waskito
Den tanjebake ing jero dodo
Kumantil ati lan pikiran
Ngrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu’jizat rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman
Kelawan Alloh kang moho suci
Butuh rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadlohi
Dzikir lan suluk jog nganti lali
Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo nadjan pas-pasan
Kabeh dinakdir saking pengeran
Kelawan konco dulur lan tonggo
Podo rukuno
Iku sunnaeh rosul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito
Ayuh ngelakoni sekabehane
Alloh kang bakal ngangkat drajate
Senadjan asor toto dzohire
Ananging mulyo makom drajate
Lamon palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Alloh suwargo manggone
Utuh mayite ugo ulese

Rabu, 27 April 2011

pak SOPIR ternyata KREATIF juga......(STREET FIGHTER)

















INI tulisan hasil kreatifitas para Street fighter.......

Super/Supir Nyolot:
  • ” Sekarang Bayar Besok Gratis” <— promosi kali ya..???
  • ” Naik Gratis,Turun Bayar ” <— iye deh Bang, takut amat…
  • “Jangan Dinikahi Bila Segel Rusak” <— emang gadis ada segelnya????
  • “Demi Menjaga Konsentrasi Supir, Jangan Kentut Keras – Keras ” <— Ketahuan nih supir sering dikentutin Penumpangnya…hahahaha
  • ” Bila Supir ini Selingkuh, Harap Hubungi "Manohara Odelia Pinot" ” <— Heh…yang bener…???
  • ” Anda butuh waktu kami butuh uang ” <— tebak siapa yang paling tidak memahami tulisan ini..??
  • ” Cintamu Tak Semurni Bensinku ” <—huhhh…cape deehhh….
  • ” Mencari Nafkah Demi Desah ” <— Kali nama pacar/istrinya Desah ya…??
  • ” Tuhkan Jandanya Enak..” <— ni supir suka nongkrong di warung yang jual panganan bernama Janda…kali ya..hehehe
  • ” Bukan Salah Bunda Mengandung Tapi Salah Bapak Ga Pake Sarung ” <— Bener Buangettt deh loeee…!!!
  • ” Istri Goyang Suami Basah ” <— No Coment dehhh…!!
  • ” Lupa Namanya…Ingat Rasanya ” <– Syeeettt…abis makan dimana tu supir
  • ” Warning: Cewek jelek dilarang naik..!! <— nah lu…!!
  • ” Kutunggu Jandamu ” <— syiippp..selamat menanti…tapi kasian amat..!!
  • ” Sesama Penumpang Dilarang Saling Naksir ” <— Supirnya Posesif…!!!
  • ” Muka setan, hati malaikat” <— sadar betul kali sopirnya
  • ” Siap Melayani Janda..!! ” Capeee dehh..Janda lagi..janda lagi..
  • ” Papah pulang, mamah digoyang ” <— Sama ama yang tadi…No Coment..!!
  • ” Mau Cepet Mau Lambat itu Urusan Gue ” <— Hahahhaa, supir egois nih..!!
  • ” pulang dimarahin…ga pulang di cari’in.. ” <>Bikin Terenyuh..
  • ” Akibat Putus Sekolah ” <— kaciannnn..
  • ” Jangan Sakiti Dia ” <— eemmm..dia siapa ya..siapa dia..???
  • ” Di Doa Ibuku Namaku Disebut ” <— Amin…
  • ” Pergi Karena Tugas…Pulang Karena Beras ” <– ohh..soo sweet…
  • ” Sembahyanglah Kamu Sebelum Kamu Disembahyangkan ” <— Sumpah ampe berkaca – kaca mataku baca yang ini..
  • ” Tersisih Dalam Penampilan ” <- –Kira ampe babak keberapa ya Bang..?? Penyisihan grup apa perempat final ya…hahahaha
  • ” Ora Ubet Ora Ngeliwet ” <— Bahasa Jawa artinya Tidak Ulet tidak masak nasi…hehehe
  • ” Tabah Menanti ” <— Semoga Terkabul ya Bang…hahaha
  • ” Bapak Pergi Kerja Anak Belum Bangun..Bapak Pulang Kerja Anak Sudah Tidur ” <— Whuaaa…telhalu saya..
  • ” Doa Ibu ” <— Most Commonlah..
  • ” Man7jur” = Mantu jujur Indonesia –
Inglis…
  • NEW FEAR THE ME IS 3 = nyupir demi istri
  • MER – 123 – LUCK = mertua galak
  • THONK HE LOVE = dibaca : Tong khilaf (bahasa sunda), artinya : jangan lupa…
  • SO FEAR SHE N THINK baca: supir sinting
  • ELECT YOUR BAND” : elek yo ben (jelek, cuek ajah)
  • BE YOUNG CARE ROCK Read: Biang Kerok
  • LONG STREET OF MEMORY..mungkin maksudnya: sepanjang jalan kenangan kali ya….??
  • Fuck Here Miss Kind!!! : Fakir Miskin
  • SO FEAR NO CALL == sopir nakal…kali yah
  • SHE BOOK CARRY DO IT : Sibuk Cari Duit…
  • From For Sea Nowly : Bahasa Batakneh..Baca: From For Sea (Porsea nama daerah) Nowly (Nauli = Indah) Jadi artinya Dari Porsea Indah…hahahahaha..
  • Pardede Inside : No coment dehhh…
  • The Me ANAK Is 3 : Demi Anak Istri
  • The Sky The Blue : Disikat Debu….hahahahaha
  • “be are the kill us all come fuck” = biar dekil asal kompak “
  • on any book an plumb pleasant” = onani bukan pelampiasan
Yang Berikut Ini, Entahlah…
  • Ma2 ku 1 /3 dis (Mamaku seperti gadis)
  • LA MAN SAMPATEN (artinya TIDAK BUTUH PERTOLONGAN) medan bung…!!!
  • NIKE JANGAN PERGI… Nike Ardila Ya….???
  • PELI TA MAS…
  • Gembel Elit……. *dgn gambar bob marley
  • “aku cinta buatan mertua”… emang mertuanya bikin apaan ya..?? hahahaha
  • “HE (gambar tikus) ENDANG”…..Heti Kus Endang…!!!! Hahahaha…
  • “BURONAN MERTUA”
  • “GADIS RENTAL”
  • SPONGE DONG…. 2 2 nya(Gambar Kupu2)nya
  • “JABLAY RACING”
  • “BERSATU DI PANGKALAN BERSAING DI JALANAN”
  • *Bercinta di Bis Berpisah di Terminal*
  • PUTUS CINTA… sudah biasa… PUTUS ROKOK… merana… PUTUS REM… matilah kita…
  • ”maafkan Rambo, Mama
  • ” JUM’AT KELABU – pasar juma’at pondok labu
  • ” YUK ROK E MBUKAK, KETOK YUKK…
  • ” JANDA BARU NENEN : Maksudnya lewat Juanda – Pasar Baru – Senen
  • JANDA 1 /3 DIS : janda seperti gadis “Ora Sama Bin Lain”
  • “UCOK= Uang Cukup Ongkos Kurang”
  • “Lupa namanya, ingat rasanya”
  • “Enak tapi dosa”
  • SLANK : Sudah Lama Aku Naksir Kamu
  • GIGOLO = GI LIRAN GO YANG LO YO
  • ANTAR NONA JEMPUT JANDA <— Yah janda lagiiii….!!!!
  • DUGEM full time
  • WARNING !Cinta Kreditan
  • CAUTION ! status gadis gampang diisengi
  • BIAR PEYOT YANG PENTING NYEDOT!!




Sabtu, 26 Maret 2011

RISALAH secangkir KOPI

SECANGKIR kopi masih tetap setia menemaniku melalui malam-malam panjang. Malam ini saja sudah tiga gelas kopi aku habiskan, dan ini yang keempat, masih tersisa setengah lagi. Meski sudah dingin tap tetap akan aku nikmati, karena setiap kali menyeruputnya ada semacam desirat imaji yang mengalir dari manis dan hitamnya kopi ini.

Aku menatap kopi yang masih tergenang di dalam cangkir bening porselin. Hitam pekat. Aku perhatikan dan melihat lebih dalam, kopi memang hitam, dan biasanya sesuatu yang hitam selalu identik dengan sesuatu yang kurang baik, bahkan cermin kejahatan.

Tapi kenapa hitam kopi ini justru bisa bangkitkan orang untuk berbuat kebajikan. Kopi memang hitam, Tapi dalam hitamnya aku bisa melihat segurat harapan, secercah cahaya untuk lusa yang belum tercipta, ada emosi yang menggelora, dan sejumput keinginan dalam binar hitamnya.

Sungguh kopi ini hitam dan sangat pekat, tapi hitamnya adalah jiwa, adalah inspirasi penggerak hati. Terkadang juga pahit, dan sungguh pahit dirasa, namun hidup telah mentasbihnya untuk manis, maka tersenyumlah ia dengan manisnya segera.

Aku penyendiri, pecumbu sepi, menyetubuhi sunyi, bersenggama dengan gulita. Menghujam diri dalam bait puisi, mendera raga dengan cerita lewat kata. Saat kalut menerjang, tersentak, mengguncang cita yang direka, maka kopi segera ada, menamparku dengan manisnya untuk kembali berdiri.

Aku temukan arti di adanya, aku rasakan makna di hadirnya, jiwaku telah menyatu dalam hitam yang tampak dan manis yang tercipta. Sungguh, aku telah memujanya, tapi kopi bukan dewa, karena aku punya Dia, aku hanya suka manisnya dan jatuh cinta pada hitamnya.

Aku tak bisa menulis cerita tanpa kopi, aku tak sanggup sambut pagi tanpa secangkir kopi, aku tak mampu nikmati senja tanpa ditemani segelas kopi. Aku tak berdaya lalui malam tanpa kehadirannya. Rupanya aku telah jatuh cinta padanya, entah kapan aku akan melamarnya, lantas menikahinya, dan punya beberapa anak darinya.

Aku tidak memandang dimana aku harus minum kopi, di warung rokok, warung angkringan, di cafe, di restoran, di rumah bahkan dipinggiran jalan. Aku pun tidak harus selalu menakar estimasi antara kopi dengan gula, apalagi berkelakukan perfectionist seperti si-Bethoven yang harus ada 60 biji kopi untuk setiap cangkir kopi yang mau dinikmatinya. Asalkan cukup terasa pahit di lidah, maka kopi kembali menjadi teman setia melewati malam-malam panjang.

Kehadirannya mampu mendatangkan kata-kata bijak dan rencana-rencana fundamental, bahkan setelah menyeruput sekali saja aku langsung mampu menulis berlembar-lembar surat cinta, meskipun surat-surat itu tak pernah aku kirimkan pada seseorang. Terkadang aku selalu bertanya apa jadinya dunia tanpa kopi. Ah, aku ingin menjadi petani kopi saja, atau pemilik coffe shop, tapi dipikir-pikir lagi lebih baik menjadi penikmat saja.

Mungkin sudah sepatutnyalah, aku dan para penikmat kopi di seantero jagat ini berterima kepada seorang penggembala kambing asal Abessynia yang untuk kali pertama menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembalakan ternaknya. Atas jasanyalah, minuman satu ini menjadi minuman bergengsi para aristokrat di Eropa.

Arabika, aku jatuh cinta padanya, warnanya yang hitam pekat namun menimbulkan aroma yang sentimentil, harum dan menyejukkan hati. Robusta, kendati memiliki kafein yang tinggi, namun terkadang aku suka merindukan pahitnya.

Aku sebagai seorang penikmat kopi mungkin harus bersyukur karena dilahirkan dan hidup di abad ini. Bayangkan saja, kalau dilahirkan sebelum jaman Renaissance, mungkin aku tidak akan pernah mencicipi eksotisme kepekatannya. Kecuali kalau aku dilahirkan dari keluarga Aristokrat dan berkarib kerabat dengan Raja Frederick Agung dari Rusia.

Bayangkan pula, kalau aku hidup di tahun 1656, dimana Wazir dan Kofri, Kerajaan Usmaniyah, mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, tetapi menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Aku pun bersyukur tidak menjadi warga negara Swedia saat Raja Gustaff ke-II masih berkuasa. Ia pernah menjatuhkan hukuman terhadap seorang peminum kopi.

Kenapa secangkir kopi bisa dianggap begitu berbahaya? Karena ia begitu digjaya, atas rasanya maka dunia terasa begitu bermakna.

Minggu, 07 November 2010

kisah cinta IWAN FALS

chikalsetiawan.files.wordpress.com/2010/03/iwan-dan-rossana.jpg”> “Gue Seneng Sama Elo! Coba Pacaran, Yuk!”
Musik adalah hidup Iwan Fals. Lewat musik, lelaki bernama asli Virgiawan Listianto itu bertemu belahan jiwanya, Rosanna atau yang akrab disapa Yos.
IWAN bukan orang yang pandai bercerita, terutama mengenai peristiwa yang sudah puluhan tahun lalu terjadi. Meski sekelumit kisahnya masih melekat dalam pikiran, Iwan tak mampu mengurai secara detail cerita cintanya bersama Yos.“Soalnya sudah lama banget. Saya sudah lupa detail ceritanya,” kata Iwan, membuka perbincangan di rumahnya yang luas di Desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Menerawang ke masa lalu, ayah tiga anak itu coba mengulang memori pertemuan pertamanya dengan Yos di kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ), yang terjadi 27 tahun silam. Kala itu, Iwan sedang mengikuti Festival Musik Humor yang diselenggarakan mahasiswa IKJ. Ia tampil solo memainkan gitar dan harmonika. Sementara Yos, yang mahasiswi jurusan Seni Rupa di kampus tersebut, adalah salah seorang panitia festival.
“Saya masih ingat, waktu itu Yos pakai topi kayak Pak Tino Sidin. Dia kan anak Seni Rupa. Topinya juga banyak benderanya,” kenang Iwan, seraya tersenyum. Penampilan Yos yang trendi dan cenderung maskulin menggetarkan dawai hati Iwan. Iwan yang saat itu masih menyandang predikat siswa kelas tiga SMAN 26 Jakarta mengaku tertarik melihat sosok wanita kelahiran 1960 itu.
“Senang aja lihat dia kayak laki-laki. Ditambah lagi, sejak pertama bertemu, dia sudah memberi perhatian pada saya,” ujar Iwan tanpa bermaksud menyombongkan diri. Sementara itu, diam-diam Yos pun memerhatikan sosok pemuda yang telah tercuri hatinya oleh penampilannya yang maskulin. Belakangan Yos tahu, ketertarikannya itu lebih didasari oleh minatnya terhadap lagu-lagu Iwan.
Sejak dulu, Iwan dikenal sebagai musikus pengusung tembang-tembang country dan balada. Pada acara festival itu pula, lelaki kelahiran Jakarta, 3 September 1961 itu sempat memberi Yos sekeping kaset yang berisi demo suaranya. Baru tiga tahun kemudian, suara emas Iwan itu direkam dalam tiga album sekaligus, yakni Serenade Kembang Pete, Frustrasi, dan Sarjana Muda.
Walaupun gadis yang disukainya adalah seorang mahasiswi, Iwan tidak merasa minder. Benih-benih asmara yang mulai muncul, ia biarkan bersemi hingga tumbuh menjadi seuntai cinta.“Masalah cinta kan enggak ada batas usianya. Kita ketemu, terus dianya kelihatan memberi perhatian, saya langsung penalti saja; coba pacaran yuk! Ternyata bisa berjalan tiga tahun. Cuma, kalau ditanya detail proses pacarannya bagaimana, saya lupa. Sudah lama banget kan tuh,” kata Iwan, yang mengaku deg-degan jika harus menggenggam tangan Yos.
Masa pacaran tiga tahun berjalan bukan tanpa hambatan. Di antara waktu tersebut, Yos rupanya sempat kepincut pria lain. Iwan mengetahui hal itu. Namun, putra pasangan Haryoso dan Lies ini tak pernah menyurutkan cintanya pada Yos. Di sisi lain, Iwan juga tahu Yos masih menaruh minat padanya. Sampai akhirnya Iwan nekat melamar Yos yang kala itu sudah memiliki kekasih baru.
“Saya merasa terhormat ketika saya ajak dia menikah, dia mau, padahal kan Yos sudah punya pacar. Saya bilang: ‘aku cuma bisa ngamen nih. Enggak ada cara lain untuk hidup, berani enggak?’ Eh, dia bilang berani. Hal itulah yang kemudian saya jadikan amanat buat saya menjaga hubungan kami.”
Iwan mengingat jawaban ‘ya’ dari Yos sebagai hal paling indah dari masa mudanya. “Soalnya, pasti berat untuk Yos memutuskan satu di antara dua lelaki. Saya sih maju terus walaupun dia sudah punya pacar. Rezeki enggak ke mana. Semua kan tergantung Yos. Saya hanya mengungkapkan perasaan saya saja. Saya cinta dia, saya ungkapkan. Saya bilang, ‘gue seneng sama elo!’ Gitu aja,” cerita Iwan, yang tak ingat lagi tanggal pernikahannya.
Buat Iwan, Yos bisa dibilang cinta pertamanya. Di masa mudanya, Iwan hampir tak punya pengalaman pacaran dengan gadis lain selain istrinya sekarang. Maka itu, ketika ditanya alasan dia memilih Yos, lelaki yang gemar olahraga karate itu tak mampu menjawab.
“Saya enggak tahu kelebihan Yos dibanding perempuan lain. Saya kan enggak pernah tahu (perempuan) yang lain. Mungkin karena nafsu saya terpenuhi di Yos. Pikiran saya, perasaan saya, negatif-positif saya, semua terpenuhi di dia,” kata Iwan. Kini, Iwan dan Yos sudah melalui 25 tahun usia pernikahan mereka. Iwan mengaku, cintanya pada sang istri masih sama seperti ketika keduanya pacaran.
“Saya baru merasakan, ternyata kita ini hidup. Banyak keajaiban yang terjadi setiap hari. Saya sendiri takjub, kok bisa ya tahan 25 tahun di saat pasangan lain baru tiga tahun kimpoi, cerai. Saya bersyukur juga karena memang pernikahan ini indah. Kalau enggak indah, ngapain nikah.”
“Saya selalu bilang ke Yos, sekarang saya menyayangi kamu. Besok enggak tahu. Enggak berani janji dong saya. Eh, ternyata besok tuh sampai 25 tahun,” kata Iwan lagi.
Cinta Makin Kuat Setelah Cobaan Itu Datang
Pernikahan Iwan dan Yos berjalan mulus nyaris tanpa persoalan berarti. Kebutuhan keluarga tercukupi, anak-anak pun tumbuh sehat sejahtera. Sampai akhirnya musibah datang pada 1997.
TAHUN itu, Galang Rambu Anarki, putra sulung Iwan dan Yos, meninggal dunia. Langit seakan runtuh. Galang yang disebut-sebut sebagai pangeran penerus jejak sang ayah, sangat cepat diambil Tuhan. Saat mengembuskan napas terakhirnya, personel band Bunga itu baru berusia 15 tahun.
Tahun pertama kepergian Galang, kesedihan pun menggelayuti hati pasangan itu. Tak jarang, Galang datang menghiasi mimpi Yos. Bahkan, sampai Yos ngelindur. “Itulah cobaan paling berat dalam hidup kami. Untungnya saya selalu kembali lagi ke agama. Saya atasi kesedihan ini dengan lebih mendekatkan diri pada Tuhan,” kata Yos.
Jika rindu kepada Galang melanda, Yos hanya bisa menumpahkan air mata. “Iwan sih enggak ngomong atau menasihati apa pun pada saya. Karena kita berdua hobi baca, untuk menenteramkan hati, biasanya kita sama-sama baca buku saja. Kalau tiba-tiba saya tidur, ngelindur soal Galang, paling Iwan memeluk saya. Enggak ngomong apa-apa, karena kalau bicara kan kadang-kadang malah salah,” tutur Yos.
Tak lama setelah Galang meninggal, berturut-turut Iwan juga kehilangan ayah serta seorang saudaranya. Rasa kehilangan itu datang bertubi-tubi dan dirasakan sangat berat baginya. “Tapi, saya sadar, semua manusia pasti akan kehilangan orang yang mereka sayangi,” kata Iwan.
Tak ingin berduka terus-menerus, Iwan dan Yos melanjutkan kembali kehidupan mereka.
Sampai akhirnya, Raya Rambu Rabbani lahir pada 2003, pada saat anak kedua mereka, Annisa Cikal Rambu Basae, berumur 18 tahun. Raya-lah yang kemudian menjadi pelipur lara Iwan dan Yos.
“Sejak enggak ada Galang, saya merasa lebih dekat dengan Iwan. Sangat berkesan. Sama berkesannya dengan kelahiran Raya. Saya merasa, kehadiran saya di dunia jadi lebih bermanfaat. Kalau tadinya hanya ngurusin Iwan terus, sekarang saya harus merawat Raya juga,” ujar Yos.
“Cikal sekarang sudah besar, sudah kuliah. Sesekali dia suka pulang malam. Iwan suka senewen, padahal saya pasti bilang kepada dia kalau Cikal akan pulang telat ke rumah. Saya lihat Iwan makin bertanggung jawab sebagai suami, ayah, dan manusia,” lanjut Yos.
Perubahan kecil juga dirasakan Iwan sejak kepergian Galang. “Belakangan saya merasa lebih tegas. Namun, soal agama, Yos lebih kuat. Dia selalu siap memenuhi semua kewajibannya. Di sisi lain, saya juga berusaha memberi apa yang saya punya untuk dia,” Iwan menyambung ucapan sang istri. Seperempat abad hidup bersama membuat Yos semakin bisa memahami Iwan meskipun dulu dan sekarang Iwan tidak terlalu banyak berubah.
“Iwan tetap Iwan yang saya kenal. Secara fisik dia berubah, tapi itu kan pasti dialami semua orang. Tambah umur, dia justru semakin matang dan sabar menghadapi persoalan apa pun. Musibah dalam keluarga selalu kami kembalikan pada nilai-nilai agama. Itu yang membuat kita yakin, yang terbaik adalah menghadapi semua persoalan,” tutur Yos.
“Akhir-akhir ini kita malah sering punya persamaan feeling. Di awal pernikahan dulu, seringnya enggak nyambung, salah duga, beda tebakan. Sekarang mulai ada persamaan. Apalagi, setelah Galang pergi,” timpal Iwan. Tahun ini usia Iwan akan mencapai 44 tahun. Meski demikian, ketua umum organisasi massa Orang Indonesia (OI) itu masih merasa muda. Detik demi detik perubahan fisik manusia, ia nikmati sebagai sebuah keindahan.
“Justru saya semakin penasaran. Di usia segini, saya suka loyo. Nah, setelah fase loyo, apa lagi nih? Ternyata, perhatian Yos juga enggak berubah. Dia makin bisa bikin saya penasaran,” kata Iwan, tanpa memerinci hal-hal yang membuatnya penasaran itu. “Saya bergairah terus sama Yos. Mudah-mudahan dia juga begitu. Saya selalu merasa baru menikah walaupun sudah lama. Senang aja jadinya. Kayak pacaran terus,” kata Iwan lagi.
Meski berani mengungkapkan perasaannya pada Yos, namun dalam sikap, Iwan tidak seromantis tembang-tembang cintanya. Makan malam berdua di bawah temaran cahaya lilin, misalnya, tak pernah sekalipun mereka lakukan. Cinta di hati keduanya hanya terpupuk lewat perhatian serta kepercayaan yang tinggi terhadap pasangan.
“Cinta kami tumbuh begitu saja sih. Alhamdulillahnya lagi, saya tidak mengalami persoalan ekonomi. Terkadang cinta kan juga butuh uang. Rumah tangga pun begitu. Rezeki kami ada saja, sehingga kami enggak bingung mencari kebutuhan sehari-hari,” tutur Iwan, yang menyerahkan semua urusan rumah tangganya kepada Yos.
Di samping persamaan, Yos dan Iwan juga memiliki perbedaan tabiat. Iwan yang terkesan temperamental dan meledak-ledak dalam membuat lirik lagu, ternyata cukup lembut pembawaannya. Bahkan tak jarang, ia bersikap manja pada sang istri. “Dulu kalau saya nyuapin Galang dan Cikal, dia enggak ketinggalan minta disuapin. Pokoknya, dia tuh termasuk suami yang selalu minta dilayani. Iwan juga lembut. Kalau kita lagi marahan, yang ngebanting pintu, istilahnya, itu saya. Iwan justru diam kalau lagi marah,” kata Yos.
Saling Menghormati jika Pasangan Cemburu
Hidup bersama seorang superstar seperti Iwan bukan hal mudah. Terlebih ketika fenomena groupies, kelompok penggemar fanatik, wanita kian menjamur. Kecemburuan Yos bertambah kala melihat fans wanita Iwan yang agresif.
IWAN pun sesungguhnya termasuk pria pencemburu. Ia tak berusaha menampik perasaan itu dengan berpura-pura cuek terhadap pasangan. Cemburu, bilang cemburu. Meski kemudian ia harus bertengkar hebat dengan istrinya. “Saya cemburuan, Yos juga cemburuan. Tapi, saya bisa menghormati kecemburuan dia. Ternyata asyik juga kok cemburu. Ada rasa deg-degan-nya, he, he, he …,” ujar Iwan.
Iwan bukan tak menyadari fans wanitanya banyak dan bahkan ada yang menuntut lebih darinya. Namun, sejauh ini ia mengaku masih bisa mengendalikan emosi. Sesekali pernah juga tebersit keinginan penyuka olahraga karate itu berpoligami. Sayang, Yos tidak mengizinkan.
“Kadang-kadang terpikir juga sih. Apalagi kalau lihat perempuan cantik, muda, wah …. Kemarin saya baru bilang, Yos boleh enggak ngelirik-lirik perempuan? Ternyata enggak boleh sama dia,” kelakar Iwan. Ungkapan jujur Iwan untuk membagi hatinya dengan perempuan lain boleh jadi hanya sebuah canda sebab semakin hari, cintanya pada Yos justru dirasa kian bertambah. Iwan sadar, kecantikan wanita bukan segala-galanya.
“Kecantikan bukan dilihat dari fisik saja kok. Kalau ukurannya hanya itu, berapa banyak perempuan yang cantik? Kecantikan ternyata ada di balik kerutan, dari tulang yang mulai sakit, atau pada situasi menjelang menopause. Itu juga kan keajaiban dan harus disyukuri. Apa yang saya dapat dari Yos sudah lebih dari cukup,” kata musikus yang menghabiskan masa sekolahnya di Bandung, Jawa Barat.
Tak ada dalil khusus yang diterapkan Iwan, menjaga bunga cintanya pada sang istri tetap mekar sepanjang masa. Seperti lirik-lirik lagunya, Iwan lebih suka membiarkan semua mengalir bagai air, tanpa ada janji-janji yang muluk. “Tinggal bagaimana kita menyirami benih-benih yang sudah Tuhan kasih. Ini ladang kita, bisa enggak kita rawat? Rasa bosan pasti ada dan saya yakin Yos pun bosan sama saya. Tapi, kita terima saja kebosanan itu sebagai rahmat. Kalau mengutip ucapan Aa Gym, jadikan keluarga sebagai ladang amal kita,” kata Iwan bijak.
Di usianya yang semakin senja, Iwan justru terlihat semakin tampan. Penilaian ini banyak dikemukakan oleh para penggemarnya. Menanggapi hal tersebut, Yos hanya bisa mengucap syukur. Begitu pun ketika fans wanita Iwan berlaku sedikit mesra pada sang musikus.
“Dibilang terusik, pasti terusik. Tapi, enggak apa-apalah. Alhamdulillah saja karena berarti saya masih dikasih kesempatan bersama Iwan dan dia tidak tergoda,” ucap wanita berjilbab itu. Yos berharap, cobaan berupa orang ketiga yang berpotensi merusak rumah tangga mereka tidak akan terjadi. Untungnya lagi, Yos kini juga bertindak sebagai manajer Iwan. Jadi, ke mana pun sang suami pergi, Yos pasti ikut mendampingi.
“Dengan mendampingi dia dalam tim manajemen, saya jadi lebih mengerti. Kalau dulu kan saya di rumah, enggak ikut Iwan. Saya selalu punya pikiran sendiri, ‘wah lagi ngapain ya dia?’ Berhubung sekarang saya manajernya, ke mana pun Iwan pergi, saya ikut. Kalau ada fans perempuan melukin dia, saya bisa lihat dengan mata kepala sendiri. Saya lihat bagaimana reaksinya. Kalau Iwan kecentilan, pulangnya langsung saya labrak. Tapi, kalau Iwan dalam posisi enggak bisa menolak, saya tetap mengerti kok,” tutur Yos.

Yos percaya Iwan setia padanya. Begitu pun sebaliknya, sebab pasangan yang menikah di Garut, Jawa Barat, ini mengaku, sama-sama takut pada Tuhan. “Kita kan punya salat lima waktu. Pada saat zuhur, kita melakukan sesuatu yang tidak baik, ada kesempatan di waktu ashar untuk mengucap istighfar, dan memohon petunjuk bagaimana sebaiknya saya bersikap setelah ini,” kata Yos, yang mengaku sangat terbuka pada Iwan.
Di mata Yos, Iwan bukan suami yang mampu bersikap romantis, seperti cerita dalam film ataupun sinetron. Romantis versi Iwan lebih merujuk pada perhatian superekstra terhadap pasangan. “Buat saya, Iwan sangat romantis, tapi enggak seperti di buku atau film. Misalnya dia lagi melakukan tur musik. Di sela-sela jadwalnya, dia masih suka mengingatkan saya agar menjaga kesehatan. ‘Lo jangan sakit ya’. Untuk saya, itu romantis banget,” urai Yos.
Menyikapi masa puber kedua Iwan, Yos juga punya resep jitu. “Kuncinya, jangan tinggalkan salat. Kalau puber, pasti dia ngomongin perempuan lain dong. Kalau sudah begitu, saya hanya bisa menunjukkan kalau saya enggak suka. Tapi, enggak pakai ngomel-ngomel lo,” kata Yos, yang berusia satu tahun lebih tua dari suaminya.
Iwan kemudian menimpali ucapan sang istri dengan sebuah harapan yang tanpa diembel-embeli angan setinggi langit. “Mudah-mudahan keluarga kita tetap utuh. Ya…, enggak tahu juga sih. Cinta itu kan misteri. Kebetulan keyakinan saya Islam, di mana ruang-ruang untuk berpoligami itu terbuka cukup lebar. Tapi, kalau Yos enggak mengizinkan, kan enggak bisa,” katanya.

Jumat, 18 Desember 2009

pak EDIT absen

             "Yang sakit! yang sakit!" kenek bis berteriak,tepat di depan muka budi.
             "GUE gak sakit!"sembur budi,dengan cara berbahasa sang KENEK.seenaknya saja dia memberitahu penumpang yang mau turun di rumah sakit dengan sebutan "yang sakit".
             "eh,BUD,kenapa cemberut aje?"tanya eko teman sekelas BUDI,setelah mereka lepas dari cengkeraman BUS neraka itu.gimana gak NERAKA wong tiap pagi harus berjubal dalam BUS berdesakan kayak ikan PEPES di tambah lagi BAU burket menyengat Beh,parah banget pokoknya,"pantat Lu bisulan ya"?eko menyindir budi
            budi mendelik."bisul lo tanya! tanya kek yang lebih prospek.soal ekonomi dunia,ekonomi negerikita!"
            "wah,gue kagak ngarti ama yang begituan,BUd."
            "tentu saja,lo kan ngertinya cuma sama bisul"
            "iya,soalnya gue khawatir patat lo bakal di tendang lagi sama pak EDIT,gara-gara lu nggak bawa kaos OLAHRAGA lagi
            "kaos olahraga!"BUDI tepental kaget,matanya sampai melotot."KIAMAT!gue gak bawa kaos olah raga lagi...........!!!!!!!
           "NAH,gue bilang apa kan?"
           mendadak budi merasa dalam perutnya ada dua ekor anak kucing sedang berkelahi.
          "ADUH,kenapa sih nama pak EDIT identik sama kaos OLAHRAGA.........??????
          "LHA,iya dong kan dia guru olah raga.yang identik dengan mikroskop tuh guru KESENIAN..........................!!!!!!
          perut si budi semakin melilit tidak karuan.
         "lo,bawa kaos berapa EK,,,,,,,,?????",tanya budi sambil meringis-ringis 
         "DUA."
         "ha......buat gue satu kan?!" budi kegirangan.
         "boleh,"sahut EKO tanpa ekspresi. "tapi yang satu kaos dalem,dan nggak ada cap sekolah kita."
         pengin rasanya budi menendang pantat eko sekuat-kuatnya.kaos dalem sih gak usah di ceritain.budi menggerutu,membuat isi perutnya ingin segera mengalir sampai jauh.
          Budi terpaksa menumpahruahkan jeritan perutnya di WC.maksudnya sih sekalian ngumpett,karewna jam pertama hari itu adalah olahraga.urusanya makin membuat budi senewen karena dirinya ketua kelas.perihal kaos olahraga bisa bikin merosot wibawa dan karisma dirinya sebagai penguasa kelas,kan terlalu pahi untuk di terima dengan lapang dada.apalagi pak PAK EDIT,sapaan ringkas pak REDIT KAHONO,adalah guru olahraga yang wajahnya tidak punya darah ,kayak VAMPIR pada umumnya gitulah.
          "BUD,budi......!!"sebuah teriakan membuat konsentrasi budi buyar UNTUNG 'pengeboman' ke 'perl Harbour' sudah melewati detik-detik yang menegangkan.jadi,dia bisa segera membuka pintu WC.
          "ada apa sih teriak-teriak,RON?batere baru ya?"
          "kamu di cari pak agus,"kata IMRON ,teman budi yang lainya.
          "loe kok tau gue ada disini?" tanya Si budi."peciuman loe tajem juga ya."
          "gimana gak tajam,wong dari sini saja baunya sudah bikin aku mau muntah-muntah.
          budi tersenyum sambil melirik pintu WC yang masih menganga."ya sudah,Ntar gue nemuin pak agus.eh,loe bawa kaos berapa?".
          "tiga"
          "apa?!"mata budi berbinar kegirangan."LOe harus pinjemin Gue satu".
          "nggak bisa".
          "harus bisa",gue kan ketua kelas.elo harus nurutin semua permintaan gue!"
          "wah,gimana ya?"IMRON berpikir sambil menggaruk-garuk kepalanya."kaosku kan cuma satu"
          "Tadi loe bilang tiga,gimana sih......?????!!!!!"
          "iya,yang satu kaos olahraga............................"
          "yang dua lagi?"serobot budi tidak sabar.
          "yang dua lagi kaos kaki,......................" 
          BUDi murka."hahahhhhhhh..............gue kepret LOE jadi perkedel!"
         IMRON segera melarikan diri, tapi dia masih sempat berteriak,"kalau mau kaos,ada tuh di toko sebelah,tapi kaos lampu buat PETROMAKS..............!"
         budi sudah membayangkan wajah dingin pak EDIT lengkap dengan taring yang berkilat ditimpa sinar matahari.olahraga tanpa kaos,sudah pasti pak EDIT menganggap dirinya mansa empuk yang siap diisap darahnya sampai habis.
        budi tertegun di depan pintu ruang guru."kemari,bud" pak agus menyuruh budi masuk.
        "ada,apa pak..........????????"
        "kamu atur tuh temen-temenmu ya,olahraga yang bener itu lapangan basket harus berfungsi sebagai lapangan basket,jangan jadi lapangan GOLf."
       "memang kenapa,pak.............?????"
       "pak EDIT absen,"
       "A_P_A..........?budi seperti tidak menginjak bumi.dia bagai mendengar durian runtuh dari mulut pak agus.
       "MERDEKAAA.................!"teriak budi sekeras-kerasnya.dia lalu berlari kelapangan lalu membuat selebrasi bak crisriano ronaldo habis mencetak GOL.temen-temenya yang sudah menunggu dari tadi,hanya terbengong-bengong menyaksikan ulah si budi yang aneh.
      "bud,!gimana nih urusan olahraga?" tanya temen-temenya.
      budi tersenyumpenuhkemenangan,"terserah kamu mau semua,mau main basket,volly,senam,main catur main bola bekel juga boleh..........TERSERAH!"
      "lho,emang pak EDIT............?"
      "pak EDIT absen,everybody........................!!!"
      "pak EDIT absen horeeeeeeeeeee..............!!!!!!!!!!"